web widgets

Kamis, 28 Maret 2013

Kode Standar Mesin CNC

Pendahuluan
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.

Jenis Mesin CNC
Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :
Mesin bubut CNC dan Mesin frais CNC

Cara Mengoparasikan Mesin CNC
Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap-tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :
1. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
2. Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.
PC untuk Mesin CNC
PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC produksinya.
Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi sederhana, baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU, maupun yang sejenis.
Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan yang dijumpai pada proses manufaktur. Gambar 8 memperlihatkan tampilan monitor mesin CNC jenis E·IPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII - Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion® iCNC, maupun yang sejeni
Kode Standar Mesin CNC
Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu :

Mesin Bubut
Fungsi G
  1. G00 Gerakan cepat
  2. G01Interpolasi linear
  3. G02/G03 Interpolari melingkar
  4. G04 Waktu tinggal diam.
  5. G21 Blok kosong
  6. G24 Penetapan radius pada pemrograman harga absolut
  7. G25/M17 Teknik sub program
  8. G27 Perintah melompat
  9. G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama
  10. G64 Motor asutan tak berarus
  11. G65 Pelayanan kaset
  12. G66 Pelayanan antar aparat RS 232
  13. G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal
  14. G78 Siklus penguliran
  15. G81 Siklus pemboran
  16. G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam.
  17. G83 Siklus pemboran dengan penarikan
  18. G84 Siklus pembubutan memanjang
  19. G85 Siklus pereameran
  20. G86 Siklus pengaluran
  21. G88 Siklus pembubutan melintang
  22. G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam.
  23. G90 Pemrograman harga absolut
  24. G91 Pemrcgraman harga inkremental
  25. G92 Pencatat penetapan
  26. G94 Penetapan kecepatan asutan
  27. G95 Penetapan ukuran asutan
  28. G110 Alur permukaan
  29. G111 Alur luar
  30. G112 Alur dalam
  31. G113 Ulir luar
  32. G114 Ulir dalam
  33. G115 Permukaan kasar
  34. G116 Putaran kasar
Fungsi M
  1. M00 Berhenti terprogram
  2. M03 Sumbu utama searah jarum jam
  3. M05 Sumbu utama berhenti
  4. M06 Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat
  5. M08 Titik tolak pengatur
  6. M09 Titik tolak pengatur
  7. Ml7 Perintah melompat kembali
  8. M22 Titik tolak pengatur
  9. M23 Titik tolak pengatur
  10. M26 Titik tolak pengatur
  11. M30 Program berakhir
  12. M99 Parameter lingkaran
  13. M98 Kompensasi kelonggaran / kocak Otomatis
Mesin Frais
Fungsi G
  1. G00 Gerakan cepat
  2. G01 Interpolasi lurus
  3. G02 Interpolasi melinqkar searah iarum Jam
  4. G03 Interpolasi melinqkar berlawanan arah jarum jam
  5. G04 Lamanya tingqal diam.
  6. G21 Blok kosonq
  7. G25 Memanqqil sub program
  8. G27 Instruksi melompat
  9. G40 Kompensasi radius pisau hapus
  10. G45 Penambahan radius pirau
  11. G46 Pengurangan radius pisau
  12. G47 Penambahan radius pisau 2 kali
  13. G48 Penguranqan radius pisau 2 kali
  14. G64 Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan)
  15. G65 Pelavanan pita magnet (Fungsi penyetetan)
  16. G66 Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232
  17. G72 Siklus pengefraisan kantong
  18. G73 Siklus pemutusan fatal
  19. G74 Siklus penguliran (jalan kiri)
  20. G81 Siklus pemboran tetap
  21. G82 Siklus pemboran tetap dengan tinj diam
  22. G83 Siklus pemboran tetap dengan pembuangantatal
  23. G84 Siklus penquliran
  24. G85 Siklus mereamer tetap
  25. G89 Siklus mereamer tetap denqan tinqqal diam.
  26. G90 Pemroqraman nilai absolut
  27. G91 Pemroqraman nilai inkremental
  28. G92 Penqqeseran titik referensi
Fungsi M
  1. M00 Diam
  2. M03 Spindel frais hidup.searahjarumjam
  3. M05 Spindel frais mat!
  4. M06 Penggeseran alat, radius pisau frais masuk
  5. M17 Kembali ke program pokok
  6. M08 Hubungan keluar
  7. M09 Hubungan keluar
  8. M20 Hubungan keluar
  9. M21 Hubungan keluar
  10. M22 Hubungan keluar
  11. M23 Hubungan keluar
  12. M26 Hubungan keluar- impuls
  13. M30 Program berakhir
  14. M98 Kompensasi kocak / kelonggaran otomatis
  15. M99 Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan G02/303)
Tanda Alarm
  1. A00 Salah kode G/M
  2. A01 Salah radius/M99
  3. A02 Salah nilaiZ
  4. A03 Salah nilai F
  5. A04 Salah nilai Z
  6. A05 Tidak ada kode M30
  7. A06 Tidak ada kode M03
  8. A07 Tidak ada arti
  9. A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset
  10. A09 Program tidak ditemukan
  11. A10 Pita kaset dalam pengamanan
  12. A11 Salah pemuatan
  13. A12 Salah pengecekan
  14. A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
  15. A14 Salah posisi kepala frais / penambahan jalan dengan LOAD ┴ / M atau ┤ / M
  16. A15 Salah nilai Y.
  17. A16 Tidak ada nilai radius pisau frais
  18. A17 Salah sub program
  19. A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol
Mesin CNC Generasi Baru
Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer, maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer Aided
Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya.
Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam.
Masa Depan Mesin CNC
Dengan perkembangan teknologi informasi, maka di masa datang dimungkinkan input mesin CNC dapat berasal dari gambar kerja manual yang dibaca melalui scan, kemudian diinterpretasikan oleh PC yang terkoneksi dengan mesin CNC. Hasil dari pembacaan scan akan diolah oleh software pada PC menjadi program simulasi berupa CAD/CAM. Selanjutnya hasil simulasi akan dieksekusi menjadi program mesin CNC yang siap dieksekusi untuk membuat benda kerja.
sumber : http://55tbo.blogspot.com/2012/03/mesin-cnc-dan-kode-standar.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar